INTRODUCTION TO ENGLISH LITERATURE_2.1.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita sebaiknya terlebih dahulu mengenal apa itu Literature?
Sebenarnya ada begitu banyak pengertian tentang Literature. Beberapa penjelasan singkat tentang Literature akan sangat bermanfaat bagi kita. Jadi sederhananya memang bahwa pengertian dari Literature adalah sesuatu yang ditulis: daftar perjalanan, buku-buku pelajaran, dialog, brosur perjalanan dan lain sebagainya. Jika kita berfikir tentang membeli sebuah sepeda atau sebuah sepeda motor atau sebuah mesin cuci, maka kita kemungkinan ingin melihat katalognya. Jika kita adalah seorang mahasiswa medis, maka kita harus membaca literatur (kepustakaan) yang berkaitan tentang pembedahan. Sebuah iklan sabun literatur (kepustakaan)nya sama banyaknya dengan drama (sandiwara) milik Shakespeare atau novel-novel milik Dickens. Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa semua hal-hal yang ditulis, seperti pengelompokan yang umum ini: Buku Sejarah, Majalah, Koran, Kamus, Novel, Katalog, drama, cerita pendek, ensiklopedia, dan lain sebagainya. Kita bisa membagi kelompok besar dari bahan ini menjadi dua kelompok yang berbeda. Yang pertama sebagian besar menyajikan informasi dan sebagian besar yang lainnya memberikan hiburan.

Dalam bahasa Inggris, kita menggunakan kata tersebut dalam dua jenis yang berbeda: Literatur yang bersifat informatif dan Literature yang bersifat imaginatif. Literatur yang bersifat informatif membawa kita kepada fakta-fakta, penjelasan-penjelasan, sejarah-sejarah, sosok kehidupan nyata yang luar biasa, dan lain sebagainya. Literatur ini juga membawa kita pada dunia, contohnya tentang kehidupan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Napoleon dikalahkan di Waterloo, Kisah tentang Malcolm-X,d an lain sebagainya. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pengetahuan.

Oleh karena itu, ada juga Literature yang bersifat imajinasi yang bertujuan untuk menumbuhkan ide-ide atau perasaan-perasaan. Penulis atau pengarangnya mengungkapkan ide-idenya, perasaan-perasaannya, sikapnya, dia mungkin juga berbicara tentang sesuatu; orang, dan lain sebagainya. Dia ingin menyampaikan perasaan-perasaan, bukan tentang fakta-fakta; emosi-emosi, bukan hanya tentang informasi. Literatur yang bersifat imajinasi menurut kebanyakan orang dan para penulis memiliki indera yang lebih peka dan lebih dalam daripada Literature yang bersifat informasi.

Jadi sekarang, ketika kita menggunakan istilah Literatur dalam buku ini, kita akan sedang membicarakan tentang hal-hal yang ditulis yang berkaitan tentang ide-ide dan perasaan-perasaan dalam Literatur yang bersifat imajinasi atau 'serius. Jenis Literatur ini akan kita baha, yaitu yang menarik atau yang membawa kepada imajinasi daripada yang membawa kepada kecerdasan atau akal; yang membawa kepada emosi-emosi daripada yang  membawa kepada alasan sipembaca. Rees menjelaskan jenis Literatur ini adalah tulisan yang mengungkapkan dan menyampaikan ide-ide, perasaan-perasaan dan sikap-sikap terhadap kehidupan.

Di samping itu, ada juga sebuah catatan kecil untuk pengertian dari Literatur. Banyak hal-hal yang kita sekarang ini menyebut Literatur mulai hidup tanpa ditulis sama sekali. Jauh sebelum kita bisa membaca bentuk-bentuk karya sastra mereka yang dicetak, ada banyak para pembawa cerita yang berpindah-pindah untuk membawakan cerita-cerita. Bahkan sekarang ini kita menemukan lagu-lagu rakyat dan cerita-cerita komik yang lewat dari orang-orang melalui mulut ke mulut. Dalam bahasa Inggris kita melihat kata 'Ballad', sebuah puisi sederhana yang menggugah dalam bait-bait yang singkat, yang memaparkan beberapa cerita yang terkenal, ada juga lagu-lagu lawas (lama), legenda-legenda, cerita-cerita rakyat atau dongeng-dongeng rakyat yang diwariskan dari mulut ke mulut semenjak masyarakat belum mengenal alpabet. Oleh sebab itu, kita mengenal apa yang disebut sastra lisan. Sebagian syair-syair kepahlawanan diceritakan, beberapa lirik disajikan secara lisan, bahkan kadang-kadang 'dinyanyikan' atau diiringi dengan alat-alat musik untuk menarik para penonton. Sandiwara-sandiwara juga disiapkan dan dipentaskan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Literatur secara umum dibagi kedalam tiga kelompok, yang masing-masing ada Prosa, Drama dan Puisi. Prosa menggunakan bahasa tidak dalam bentuk bait atau syair, contohnya Novel, Cerita Pendek, Novela, dan lain sebagainya. Drama adalah sandiwara bersama dengan babak-babak dan adegan-adegannya dalam dialog, percakapan-percakapan, komedi-komedi, tragedi-tragedi, komedi-tragis, dan lain sebagainya. Sedangkan Puisi adalah seninya para penyair; sajak-sajak, dalam bentuk berbait-bait, conthnya seperti balada, syair tentang kepahlawanan, puisi lirik, dan lain sebagainya. Untuk pembahasan tentang Prosa, Drama, dan Puisi, akan dibahas lebih lanjut di halaman lain.

Lihat pembahasan materi sebelumnya: 1. >Pendahuluan<

Lihat pembahasan materi berikutnya: 
2. > .......... <
3. > Apa Literature yang Bagus? <
4. ><
5. ><
6. >Prose Fiction< 
7. >Drama<
8. >Poetry

 
 
Previous
Next Post »